Gorontalo, 29 Oktober 2024 – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Qur’an dan Tafsir, IAIN Sultan Amai Gorontalo, menggelar kajian dengan tema “Antara Globalisasi dan Nasionalisme: Apakah Sumpah Pemuda Akan Menjadi Sekedar Sejarah?” yang bertujuan untuk menggali relevansi Sumpah Pemuda di era globalisasi. Kegiatan ini akan berlangsung pada 29 Oktober 2024, melalui platform G-Meet, dengan narasumber Fadli Ismail, S.Ag, seorang akademisi dan praktisi yang berkompeten di bidangnya.
Kajian ini dirancang untuk mendorong diskusi kritis di kalangan mahasiswa mengenai bagaimana nilai-nilai dalam Sumpah Pemuda dapat bertahan atau bahkan tergerus oleh perkembangan globalisasi yang semakin pesat. Dalam kajian ini, Fadli Ismail, S.Ag, akan membahas pengaruh globalisasi terhadap semangat nasionalisme dan identitas bangsa Indonesia, serta apakah Sumpah Pemuda, yang sudah menginspirasi perjuangan bangsa, masih relevan untuk dijaga dan diterapkan dalam konteks kekinian.
“Melalui kajian ini, kami ingin membuka wawasan para mahasiswa mengenai pentingnya menjaga semangat nasionalisme di tengah derasnya arus globalisasi. Sumpah Pemuda tidak hanya menjadi simbol sejarah, tetapi harus menjadi inspirasi untuk terus membangun rasa cinta tanah air dan persatuan dalam keberagaman,” ujar Ketua HMJ Ilmu Qur’an dan Tafsir.
Kajian ini akan dilaksanakan secara daring melalui G-Meet, memungkinkan partisipasi mahasiswa dari berbagai tempat untuk mengikuti dan berdiskusi secara aktif. Kegiatan ini juga memberikan kesempatan kepada para peserta untuk berinteraksi dengan narasumber, serta mendalami pandangan dan refleksi mengenai tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam menjaga semangat Sumpah Pemuda.
HMJ Ilmu Qur’an dan Tafsir berharap kajian ini dapat menjadi ruang bagi mahasiswa untuk merefleksikan nilai-nilai luhur dalam Sumpah Pemuda, dan untuk mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam menghadapi tantangan globalisasi.